Selasa Inspiratif


Bapak Hening P
Selasa pagi, lantai 12 Juanda 2 pegawai baru Itjen ditemani oleh Kasubbag Tata Usaha Inspektorat III. Bapak Hening P yang pagi itu mewakili kehadiran Bapak Krisna Panji untuk mengisi ceramah pimpinan pegawai baru Itjen ini, menjelaskan mengenai tugas dan fungsi Inspektorat III. 
Inspektorat III melakukan pengawasan terhadap Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang dan Direktorat Jenderal Pembendaharaan. Terdapat 5 Koordinator Kelompok JFA III yaitu Bapak Supajo, Ibu Yaya Kamaya, Bapak Z. Zen, Bapak Rudy B, dan Ibu Ika I, serta 2 Pengendali Teknis yaitu Ibu C. Bernieke S  dan Sudiarsih.
          Sebelum memasuki materi inti , Bapak Hening sempat memberikan beberapa pesan kepada kami.  “Dimanapun kalian ditempatkan harus paham tugas dan fungsi semua unit eselon 1 Kemenkeu, karena unit-unit eselon itu  menganggap kalian tahu.” Auditor  juga sebenarnya memiliki beberapa risiko audit, ujarnya, yaitu dalam perjalanannya, juga dalam pengetahuannya karena kita mesti jauh lebih tahu dari mereka, karena kita konsultan bukan konsulitas.
        Tema Pengawasan Unggulan (TPU *bukan tempa pemakaman umum ya*) :
  1. 1.       Peningkatan kualitas laporan keuangan bendahara umum negara
  2. 2.       Penilaian implement sistem pembendaharaan  & anggaran negara (SPAN) melalui monitoring & evaluasi
  3. 3.       Penilaian implementasi TDR
  4. 4.       Penilaian implementasi modul penerimaan negara generasi (MPN G2)
  5. 5.       Penilaian pelaksanaan tugas & fungsi kanwil DJPb dibidang pembendaharaan, penganggaran, dan perimbangan keuangan melalui monitoring & evaluasi
  6. 6.       Peningkatan realisasi  anggaran melalui evaluasi  peraturan di bidang pelaksanaan anggaran
  7. 7.       Monitoring penyempurnaan mekanisme pelaporan &  pencatatan data hibah langsung
  8. 8.       Peningkatan pengelolaan
  9. 9.       Pengukuran tingkat penerapan pengendalian intern di lingkungan Kemenkeu
  10. 10.     Pengawalan reformasi birokrasi terhadap peningkatan kualitas penerapan SOP
 Peta strategi pengelolaan kinerja berdasarkan 4 perspektif:
  1. 1.       Perspektif stakeholder
  2. 2.       Perspektif customer
  3. 3.       Perspektif internal proses
  4. 4.       Perspektif learning & growth

Tugas Tata Usaha Inspektorat III:
  1. 1.       Penyusunan Renstra tahunan
  2. 2.       Rencana kerja
  3. 3.       UPKPT
  4. 4.       Membuat konsep nota dinas & penugasan pengawasan
  5. 5.       Kartu penugasan, dokumen-dokumennya
  6. 6.       Input data tindak lanjut dari auditi
  7. 7.       Konsep DUPAK
  8. 8.       Berkas kelengkapan DUPAK ke kepegawaian
  9. 9.       Konsep rekomendasi kenaikan pangkat ke Inspektur
  10. 10.     SPT, Surat izin Cuti, Surat masuk, surat keluar
  11. 11.     Lapoan bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan.

Sesi 2, kurang lebih jam 2 siang
Bapak Bambang Karuliawasto



Kami didatangi oleh seorang bapak yang dengan baju batik berwarna hijau khas dengan penuh semangat berdiri di hadapan kami. Beliau tersenyum dan memperkenalkan diri. Ternyata yang berdiri di hadapan kami adalah seorang inspektur. Saya sangat tersentuh sekaligus bangga karena kami didatangi langsung oleh seorang pemimpin yang dalam kesibukannya masih mau menyempatkan diri menemui kami. Beliau merupakan Inspektur 2, Bapak Bambang Karuliawasto. Beliau juga sama-sama dilahirkan dari didikan perguruan tinggi tempat kami dilahirkan, STAN.
Beliau banyak bercerita mengenai perjalanan hidupnya dan juga tugas-tugas yang menjadi tugas pokok dan fungsi Inspektorat 2. Beliau menjelaskan bahwa seorang auditor yang baik adalah seorang auditor yang benar-benar memberikan manfaat yang membantu organisasi mencapai tujuannya. Seorang pemeriksa (auditor) haruslah memberikan solusi atas permasalahan-permalsalahan yang dihadapi oleh organisasi tidak hanya memberikan temuan saja.
Hal yang unik yang ada pada Inspektorat ini adalah bahwa fokus pemeriksaan terdapat pada pengawasan kebijakan publik. Auditor yang kebanyakan lebih berfokus pada angka-angka harus dapat berasumsi dan memiliki pemahaman yang baik situasi-situasi yang terjadi pada skala makro baik mikro perekonomian. Unik sekaligus menantang. Sebagai auditor kita harus lebih paham mengenai situasi yang terjadi di organisasi yang berarti kita harus lebih mengerti kebijakan publik daripada yang membuat kebijakan tersebut yaitu Badan Kebijakan Fiskal.
Tidak luput pula beliau menjelaskan mengenai DJKN yang memiliki struktur organisasi antara lain satu sekertaris, tujuh direktur, dua pengkaji, 70 KPKNL, dan 17 Kanwil seluruh indonesia. Beliau memaparkan semua materi seakan-akan hal tersebut sederhana. Sungguh beliau menginspirasi kami bahwa pemimpin yang tenang dan berwibawa merupakan kunci sukses sebuah organisasi menuju kesuksesannya. Semoga kami pun dapat mengikuti jejak langkah Pak Bambang.


oleh: Novia Ramadhan, Okky Rizky Pratama

0 komentar: